Aku, Yang Diasingkan Tuanku

Kali ini aku akan bercerita tentang seseorang yang selalu menemani kalian dalam suka dan duka, sedih maupun tawa. Meskipun kadang kalian sendiri tidak menyadari, akan tetapi dia tidak pernah meninggalkanmu.  Kau tahu? Iya, diri kamu sendiri.

Kadang, bahkan aku sendiri sibuk untuk berterimakasih pada mereka yang selau men-support aku dalam keadaan apapun. Kadang, aku sendiri bahkan mungkin kalian juga sibuk menata orang lain. Tanpa kita sadari, diri yang ada dalam tubuh kita ini sebenarnya adalah teman sejatimu. Yang selalu support kalian dalam keadaan apapun. Tapi, ada satu keadaan dimana ia diingat, kau tahu? Ya, disaat kau merasa gagal dan apa hal apa yang pertama kali kalian lakukan? Menyalahkan diri sendiri. Padahal perbandingan ketika kau menyalahkan jauh sekali dengan apa yang ia berikan terhadapmu.

Kau tahu, kemarin salah satu temanku bertanya dan meminta pendapat tentang dirinya. Ia menceritakan masalah yang sedang ia hadapi. Temanku ini selalu merasa insecure dalam hal pertemanan. Kaget sih tapi aku sebagai teman atau sahabatnya merasa gagal. Kenapa? Karena aku baru mengetahuinya sekarang ini. Dan yang lebih aku sesalkan aku jarang contact sama dia. Pada intinya dia selalu merasa tidak pernah punya teman cerita bahkan ia selalu merasa bahwa dirinya tidak layak berteman dengan siapapun. Padahal jika aku lihat kesehariannya justru aku sendiri yang sangat iri kepadanya. Bagaimana tidak, ia bisa dibilang perempuan yang sangat layak untuk dihargai. Semangat belajarnya dan cara menggapai cita-citanya dengan masalah yang ia hadapi justru membuat aku kagum. Sejenak, aku hanya bisa terdiam. Kata-kataku seakan hilang mendengar semua ceritanya.

Perlahan aku baca lagi semua cerita yang ia ceritakan kepadaku. Napas panjang yang mungkin aku sendiri tidak menyadarinya. Perlahan juga aku mulai menulis dan memberikan masukan. Dari semua yang aku tulis, aku berusaha memfokuskan pada kata “diri sendiri”. Karena menurutku, setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Tergantung kita mencari solusi dan mulai memecahkannya. Kadang, sebagian dari kita lupa bagaimana caranya bertanya apa yang diinginkan oleh diri. Egois nya kita terhadap diri yang bahkan berterimakasih pun tidak pernah terucapkan. Salah satu temanku pernah bilang:

Karena dia yang mengenal dirinya, akan mengenal yang Maha

Tapi, dia yang terasing bahkan bagi dirinya sendiri, tidak memiliki apa-apa

Dari sini aku belajar bahwa yang menjadi penyemangat dalam hidup kita sebenarnya selain Tuhan ya diri sendiri. Ia tidak akan meinggalkanmu, bahkan jika kamu sendiri mau. Ia, yang hadir tanpa pamrih, tanpa minta belas kasih selalu menjadi teman sejatimu ketika kau terlelap sekalipun. Jadi apa kau yakin masih mau membiarkannya? Ayo tanya, kenali diri kamu sendiri! Sejatinya kamu, ialah yang berteman dengan diri. Meskipun benar, peran orang tua, teman atau sahabat sangat berarti bahkan bisa membangkitkan semangat, tapi diri kamu adalah orang yang pertama kali meyakinkamu dalam hal apapun. Karena muak sampai kapan ia diasingkan olehmu?

Komentar

  1. Sukaa min:)) boleh dong banyakin content love yourself, atau next boleh juga nih tntg cara" mengenali diri sendiri.... Semangatt admin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah boleh juga, terima kasih untuk saran dan semangatnya ya ^^
      Selamat membaca dan nantikan kembali artikel-artikel lainnya!

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

All about Mood Seri #2

Talk about Book: Love Is...

Quotes of The Day