BE CAREFUL TO THE PROCRASTINATION
Halo semua! Semoga kesehatan dan keberkahan selalu terlimpah untuk semua. Tak terasa ya, saat ini weekend tengah menyapa. Momen yang ditunggu untuk melepas penat sejenak setelah sibuk melakukan berbagai aktivitas di hari-hari sebelumnya.
Hari ini hari sabtu dan itu tandanya tema konten kali ini yaitu Saturday
(Sit along, take your day). Pada kesempatan kali ini mari kita bahas
mengenai sifat prokrastinasi. Hah, apa tuh? Penasaran, kan? Ayo cek tulisan
berikut!
Pernahkah kalian menunda suatu pekerjaan dengan alasan deadline
yang masih lama? Seringkah kalian mengerjakan tugas-tugas pada saat injury
time? Pernahkan kalian merasa untuk menunda pekerjaan dengan dalih ‘besok
akan dikerjakan’? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang lebih merujuk pada
sifat prokrastinasi. Hayo siapa yang merasa begitu?
Credit from Mojok.co
Kita –termasuk Admin Up— rasanya sering sekali menunda suatu
pekerjaan. Entah dengan berbagai alasan dan dalih tentunya. Ya, sifat menunda
pekerjaan itu disebut dengan prokrastinasi. Menurut Oxford Dictionary,
prokrastinasi adalah suatu perbuatan menunda sesuatu yang seharusnya dilakukan,
biasanya disebabkan karena memang tidak ingin melakukannya.
Prokrastinasi berhubungan dengan kegiatan ‘menunda’. Namun,
tidak semua penundaan itu tergolong ke dalam prokrastinasi. Misalnya,
ketika ada tugas sekolah yang diberikan dan kebetulan pada saat ingin
mengerjakan, kondisi tubuh sedang tidak sehat, maka pengerjaan tugas tersebut
ditunda sampai kondisi tubuh sudah sehat. Nah, pada contoh tersebut penundaan
yang dimaksud tidak termasuk ke dalam prokrastinasi. Berbeda halnya bila
menunda pengerjaan tugas sekolah tersebut karena keasyikan menjelajah di sosial
media, itu baru tergolong prokrastinasi.
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu seseorang dapat melakukan
prokrastinasi yaitu tidak mengetahui prioritas kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan, orang tersebut memiliki sifat perfeksionis dan kurangnya dorongan
dari diri sendiri.
Terkadang, orang yang melakukan prokrastinasi melakukan pembenaran
atas apa yang dilakukan. Memanipulasi kebenaran untuk sekadar memuaskan ego.
Menurut psikolog Joseph Ferrari (dilansir dari Pijarpsikologi.com), ada 5
kebohongan yang dipercayai oleh pelaku prokrastinasi, di antaranya:
1.
Merasa
masih banyak waktu untuk mengerjakan tugas
2.
Merasa
hanya sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
3.
Merasa
lebih semangat jika dikerjakan esok hari, minggu depan, bulan depan atau waktu
tertentu
4.
Tugas
akan semakin sempurna bila dikerjakan saat benar-benar ingin mengerjakannya
5.
Pengerjaan
tugas tidak akan optimal ketika tidak berada dalam mood yang baik
Terlalu sering menunda pekerjaan dengan sengaja bila dibiarkan akan
menjadi suatu kebiasaan. Tentunya kebiasaan yang tidak baik ini sebaiknya
dihindari. Terkadang kita menyadari bahwa kita punya banyak hal yang harus
dikerjakan namun diri sendiri belum mampu mendorong untuk melakukan hal
tersebut. Maka dari itu diperlukan pengaturan diri yang baik supaya bisa
melawan godaan menunda pekerjaan tersebut.
Melawan prokrastinasi bisa dilakukan dengan membuat skala prioritas
dari setiap kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Buat daftar kegiatan
secara detail dan tulis juga waktu yang diperlukan dalam mengerjakan setiap
kegiatan. Selain itu, biasakan diri untuk disiplin dan bertanggung jawab
terhadap setiap pekerjaan yang dimiliki, supaya semangat dan motivasi bisa
tumbuh. Sesekali beri diri sendiri reward atau penghargaan karena telah
berhasil mengerjakan suatu pekerjaan. Berterima kasih kepada diri karena telah
ikut kompromi.
Maka dari itu, sebelum menyesal karena telah membuang waktu,
sebelum menyesal karena tidak mencapai hasil yang optimal, mari kita lawan
prokrastinasi!
Nah itu dia penjelasan seputar prokrastinasi. Semoga tulisan ini
bisa menjadi reminder khususnya untuk Admin Up dan umumnya untuk kalian
semua sebagai pembaca. Ayo kita saling disiplin dan bertanggung jawab! Sebagai
penutup Admin Up ada quotes yang mungkin bisa memotivasi.
Source:
https://pijarpsikologi.org/prokrastinasi-dan-regulasi-diri/


Komentar
Posting Komentar