Bertahan Dari Sifat Perfeksionis

Hai! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat-sehat selalu ya. Di penghujung pekan, up to you menyajikan artikel dengan tema Sunday (Survive until next day). Kali ini topik yang diulas mengenai kepribadian atau sifat manusia yaitu perfeksionis. Adakah yang memiliki sifat tersebut? Bila ada yang penasaran, yuk cek artikelnya berikut ini!

Perfeksionis merupakan sifat, watak atau karakter seseorang yang mendambakan segala sesuatunya harus sempurna, baik dan tidak bercela. Dilansir dari medium.com, perfeksionisme merupakan gaya (bentuk) kepribadian umum yang ditandai dengan hubungan yang sangat kritis dengan diri sendiri. Orang dengan karakter perfeksionis biasanya ingin melakukan setiap pekerjaan dengan baik dan sempurna menurut dirinya sendiri.   


Pict by ublik.id

Bila dilihat dari dua sisi, sifat perfeksionis bisa saja dipandang positif dan negatif. Tergantung dari masing-masing orang dalam menyikapinya. Sisi positif dari seorang perfeksionis yaitu totalitas dalam mengerjakan pekerjaan, mengutamakan kualitas serta berusaha memberikan hasil terbaik sesuai dengan ekspektasi yang dimiliki. Selain itu sisi negatif dari seorang perfeksionis yaitu melakukan pekerjaan dengan durasi yang lebih lama, cenderung menunda pekerjaan (karena merasa tidak yakin bisa sempurna) dan terkadang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu.

Sifat perfeksionis bila dikelola secara tepat sebenarnya bisa menjadi satu kekuatan untuk seseorang. Namun bila tidak bisa dikontrol dengan tepat, perfeksionis akan membebani diri sendiri. Dilansir dari kejarmimpi.id, Gordon L. Flett dan Paul L. Hewitt mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara perfeksionis dengan kesehatan mental seperti stres, depresi, anorexia, dan semacamnya. Memang itu semua benar adanya. Admin sendiri punya sifat perfeksionis dan sempat mengalami stres. Bagaimana tidak, setiap pekerjaan yang dilakukan punya standar yang dibuat oleh diri sendiri dan berusaha diwujudkan. Sekelebat ekspektasi saat melakukan pekerjaan tersebut dengan yang baik muncul dipikiran. Sehingga pada akhirnya, admin merasa tertekan oleh diri sendiri. Dari pengalaman itulah admin bisa tahu kalau sifat perfeksionis yang tidak terkelola ternyata memiliki efek yang sangat buruk.

Setelah tahu bahwa sifat perfeksionis memiliki dua sisi, positif dan negatif, nah selanjutnya bagaimana cara mengelola sifat perfeksionis supaya tidak berdampak negatif? Teman-teman bisa mencoba dengan mengikuti tips berikut.

#1 Lakukan dulu!

Biasanya orang yang perfeksionis sering menunda pekerjaan dengan dalih takut tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan sempurna. Nah, sebaiknya pikiran seperti itu dihindari lebih dulu. Yang terpenting, lakukan saja dulu! Toh bila ada kesalahan pun masih ada kesempatan untuk memperbaiki. Siapa tau juga hasil pekerjaan itu bisa jadi inspirasi atau referensi baru dalam melakukan pekerjaan.

#2 Tidak menetapkan ekspektasi berlebih

Nah ini yang sering dilupakan oleh orang perfeksionis. Ekspektasi berlebih hanya akan menggiring setiap orang ke dalam kekecewaan, terlebih bila hasil akhir tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebaiknya, coba untuk menyerahkan hasil akhir dengan ikhlas dan pasrah. Apapun keputusan yang akan didapat setidaknya itu menghindarkan kalian dari ekspektasi yang berlebih.

#3 Mencoba sudut pandang baru

Orang perfeksionis biasanya memfokuskan diri pada hasil pekerjaan yang sempurna. Nah untuk mensiasati hal itu, sebaiknya para perfectionist mencoba untuk menggunakan sudut pandang baru dalam menyikapi kesempurnaan yang diharapkan. Seperti meyakinkan diri sendiri bahwa usaha yang telah dilakukan dalam mengerjakan perkerjaan itu sudah maksimal jadi semoga diri sendiri bisa menerima hasil terbaik yang telah dilakukan, sekalipun itu bukan hasil sempurna yang diinginkan.

Nah itulah artikel seputar perfeksionis dan cara menghalau efek buruk dari sifat tersebut. Semoga tips yang diberikan bermanfaat dan bisa dilakukan oleh teman-teman semua. Ayo semangat menghadapi sisi perfeksionis dalam diri!

Sampai jumpa di tulisan berikutnya! 

Referensi: 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

All about Mood Seri #2

Talk about Book: Love Is...

Quotes of The Day