Kamu, Hadiah Semesta
Ini
cerita tentang pertemuan yang tidak pernah terpikirkan bahkan terbayangkan
sekalipun untukku. Pertemuan dengan orang-orang yang nanti akan menjadi salah
satu saksi dalam hidupku. Iya, aku dipertemukan dengan orang-orang yang sangat
unik. Lima orang manusia dititipkan semesta dalam hidupku. Siapa dia?
Pada
bulan Juni tepatnya waktu registrasi perkuliahan dimulai. Bandung, tempat yang
aku impikan untuk merajut mimpi. Kala itu, di kota sebesar ini, aku tidak
mengenal siapapun. Aku lihat sekelilingku dengan tatapan nanar, tidak tahu
harus berbuat apa. Maklum, anak yang tadinya hanya bisa
berdiam diri di rumah harus hidup sendiri di kota sebesar ini. Aku sempat berpikiran bahwa akan sedikit sulit menemukan teman, apalagi untuk dijadikan
teman berkeluh kesah. Hingga pada akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang
bernama Vira. Seseorang yang kutemui ketika kita sedang registrasi. Awalnya kukira hanya sebatas berkenalan, karena aku maupun Vira tidak bertukar nomor ponsel maupun
social media kita. Singkat cerita ia
menghubungi lewat line yang ia
temukan di grup angakatan. Kami berbincang tentang berbagai hal terutama kalau
ada informasi apapun yang berkaitan dengan perkuliahan. Beberapa waktu
kemudian, ia menawari aku untuk satu kosan dengannya. Dan anehnya tanpa berfikir
panjang aku langsung meng-iyakan tanpa melihat kindisi kost-an nya seperti apa.
Aku yang hanya bertemu sehari langsung mau satu kosan? Kalau dipikir-pikir
sekarang kok bisa-bisanya aku langsung setuju. Karena jujur pada waktu itu aku
gak mikir apa-apa, yang penting dapat kosan tanpa harus nyari-nyari atau survei sana sini. Nah tibalah hari
dimana aku harus pindah dari Tasik ke Bandung.
Pada
saat mau pindah, aku sendiri gak tahu dimana tepatnya kosan ku berada. Aku cuma
tahu nama jalannya, hehehe. Pada saat sebelum sampai pun nyasar dulu. Terlepas
dari cerita kosan, aku dan Vira sekarang masih satu kosan. Iya, satu perjuangan
lah. Ia yang sangat ramah dan berisik kalau udah sangat dekat. Ia yang tahu
bagaimana kehidupanku di Bandung. Yang selalu bertanya hal apapun dan yang
selalu panik kalau aku sakit. Dan ya, selama tiga tahun ini kita cuma pernah
sekelas dalam beberapa matkul dari sekian banyak matkul. Semenjak aku
mengenalnya, aku sadar bahwa selalu ada pesan yang dikirimkan semesta dalam
setiap pertemuan.
Terkadang
aku, kamu maupun kita tidak tahu kenapa kita dipertemukan atau bahkan di
pisahkan. Tetapi dari sekian banyak pertanyaan yang mungkin muncul dari setiap
diri tentang hal ini, percayalah semesta punya caranya sendiri untuk memberikan
jawaban. Entah kalian menyadari ataupun tidak. Selalu ada alasan dari setiap
apa yang mau dan akan kita perbuat. Pertanyaannya apakah yang sudah kamu
perbuat atau mau kamu perbuat sudah sesuai keinginan semesta? Jangan-jangan
hanya keinginanmu sendiri. Teman-teman yang di berikan semesta terhadap kita
sudah terlalu banyak, lalu apa yang kamu berikan terhadapnya? Apa kamu sudah
bersyukur? Berterimakasih? Setidaknya pada diri terlebih dahulu. Semoga pesan
semesta selalu sampai kepada kita, dan kita menyadarinya. Hadiah semesta tidak
selalu terlihat, namun untuk merasakannya masih bisa, kan? Salah satu hadiah
yang semesta berikan yaitu dihadirkan nya orang-orang hebat yang mendekatkanmu
kepada-Nya, salah satunya kamu.
Komentar
Posting Komentar